Daun Kelor, “Cinta”, dan Kalkulus
Oleh: Al Jupri
Tergerak untuk menanggapi komentar salah seorang komentator di blog ini, yaitu kang Spitod-san, yang meminta untuk membahas kalkulus di blog ini, saya langsung berfikir, memeras pikiran. Mengingat-ingat materi kalkulus yang kira-kira bisa disajikan secara menarik, tidak bertele-tele, dan insya Allah mudah dipahami oleh masyarakat pembaca secara luas.
Saya langsung teringat tentang daun kelor. Kenapa saya teringat nama daun ini ya? Aneh!
Mari kita lihat jawabannya.
Bagi yang belum tahu daun kelor itu seperti apa, berikut ini gambarnya*.
Gambar 1. Daun kelor yang masih ada di rantingnya
Berdasarkan pengalaman sehari-hari, daun kelor itu banyak manfaatnya. Apa saja?
Ya daun kelor itu selain dapat digunakan sebagai obat sakit perut, juga bisa digunakan sebagai bahan sayur-mayur, yakni dibuat sayur bening yang nikmat (sumbrah) rasanya. Apalagi bila sayur daun kelor ini dicampur dengan buah pohon kelor, kelentang namanya. Wah, sayur ini makin lezat rasanya. Saya tahu tentang hal ini karena dulu di sekitar rumah nenek saya, banyak sekali tumbuh pohon kelor yang sengaja ditanam sebagai pagar, yang daun dan buahnya sering dibuat sayuran oleh keluarga kami sehari-harinya.
Oh, iya. Kata nenek saya, sayur daun kelor itu bisa juga dipakai untuk memperlancar ASI* bagi ibu-ibu yang sedang menyusui. Pun dapat digunakan sebagai sayur sehat bagi balita yang sedang tumbuh berkembang. Sayur daun kelor juga dapat digunakan untuk menetralkan perut yang terasa panas bila kita banyak memakan daging.
Selain dipakai sebagai sayur dan obat, daun kelor pun punya kegunaan lain. Saya pernah mendengar gossip bahwa daun kelor itu dapat digunakan untuk menangkal sihir atau guna-guna. Ada juga yang mengatakan bahwa daun kelor itu dapat digunakan untuk melumpuhkan orang yang kebal senjata, tahan peluru, tak mempan dibacok atau digorok. (Tapi saya sendiri belum pernah menyaksikan hal-hal ini, dan saya tak boleh mempercayainya. Makanya hal-semacam ini saya coret saja ya. )
Selain teringat akan beberapa manfaat daun kelor tersebut, saya pun teringat akan pribahasa yang sudah sangat terkenal di masyarakat kita. Ya, “Dunia tak seluas daun kelor.“** Biasanya pribahasa ini dipakai sebagai pembangkit rasa optimis, penguat hati agar tak putus asa bagi mereka yang baru putus cinta. Baik putus cinta karena ditinggal pria atau ditendang wanita. Hahaha…. maaf ya
Bicara tentang pribahasa “ini”, ada perkataan yang membuat rasa ingin tahu dalam diri saya ini. Ya perkataan itu adalah “seluas daun kelor” . Pertanyaan saya, pernahkah kita menghitung luas daun kelor itu? Saya yakin banyak yang belum pernah menghitungnya. Betul? Tak menghitungnya itu bisa karena memang dianggap tak penting, atau juga karena tak tahu cara menghitung luasnya.
Karena itu, di artikel ini saya mengajak para pembaca sekalian untuk menghitung bersama-sama luas (sebuah) daun kelor tersebut. Tapi, bagaimana caranya? Caranya bagaimana ya?
Haha…, biar kelihatan keren**, saya mengajak pada para pembaca sekalian untuk menghitung luas sebuah daun kelor tersebut menggunakan salah satu ilmu kalkulus yang pernah saya pelajari dulu, yakni kalkulus integral. Caranya seperti berikut ini.
Kita asumsikan panjang daun kelor itu sekitar cm. Karena bentuk daun kelor itu simetris, kita cukup menghitung setengah luas daunnya. Kemudian bila setengah luas daun ini sudah kita ketahui, maka kita tinggal kalikan dengan dua saja hasilnya. Maka luas sebuah daun kelor pun dapat kita ketahui.
Baiklah, berikut ini sketsa gambar setengah daun kelor yang akan kita hitung luasnya.
Gambar 2. Sketsa daun kelor yang diasumsikan berbentuk grafik dibatasi sumbu-X, garis dan garis .
Untuk menentukan luas sketsa daun kelor tersebut, kita perlu menentukan dulu “persamaan” nya. Kita asumsikan sketsa daun kelor itu berbentuk grafik dibatasi sumbu-X yang melalui titik , , dan titik puncaknya di . (Silakan tentukan “persamaan” nya!)
Bila kita sudah dapat menentukan “persamaan” nya, maka dengan mudah kita dapat menentukan luas setengah sketsa daun kelor tersebut. Yakni dengan menghitung (baca: integral dengan batas bawah dan batas atas .) Hasil perhitungan ini lalu kita kali dengan dua, maka didapatlah hasilnya yaitu luas sebuah daun kelor secara utuh.
Nah, mudah bukan? (Jangan dijawab bukan ya… )
Selamat mencoba! Mudah-mudahan berhasil!*** Amin.
=======================================================
Ya sudah, segitu saja ya untuk pertemuan kita kali ini. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya. Amin.
Catatan:
* Sumber Gambar 1.
http://www.prn2.usm.my/mainsite/plant/images/moringa2.jpg
* ASI = Air Susu Ibu
** Saya juga pernah menulis artikel dengan judul: Dunia yang Seluas Daun Kelor (Catatan 5)
** Sebetulnya luas daun kelor itu bisa saja dihitung dengan cara yang sangat sederhana. Ayo bagaimana caranya? Tapi, di sini saya ingin menghitungnya dengan teknik yang lebih akurat. Yakni dengan kalkulus integral.
*** Secara mencengangkan saya dapatkan hasil perhitungan yang sangat cantik, hasil yang istimewa. Bila para pembaca sekalian belum tahu jawabnya, nanti insya Allah saya beri tahu jawabannya.
sayur kelor sueger, dulu saya sering rasakan, dengan perpaduan nasi empok muantab
BalasHapus