Khasiat Bawang Putih
Bawang putih telah lama diakui khasiatnya. Berbagai penelitian dilakukan sejak penghujung abad 19 guna mengetahui khasiat dan manfaat di balik bau bawang putih yang menyengat.
PW Semmler, seorang ilmuwan Jerman, merupakan orang pertama yang melakukannya. Ia meneliti dari mana asal bau tajam bawang putih. Menurutnya, bau tajam bawang putih muncul karena dialil disulfida. Pada 1944, CV Cavallito juga melakukan penelitian serupa. Ternyata, selain dialil disulfida, ada zat lain dalam bawang putih, allisin. Kedua zat tersebut merupakan asal muasal khasiat bawang putih.
Allisin mengandung antibiotik. Namun zat antibiotik itu hanya bisa keluar setelah bawang putih dihancurkan, dengan cara dicacah atau dihaluskan. Semakin hancur bawang putih, semakin keluar zat antibiotik itu. Allisin juga berfungsi sebagai zat anti-jamur yang dapat mengobati jamur kulit. Namun jangan terlalu banyak mengoleskan bawang putih pada kulit, karena bagi beberapa orang yang sensitif, hal itu dapat menyebabkan kulit 'terbakar'.
Bawang putih yang sudah dihaluskan harus segera digunakan, karena zat allisin hanya akan efektif dalam waktu singkat. Dalam waktu beberapa jam saja setelah dihaluskan, kandungan allisin akan mulai menguap dan hilang. Allisin juga hanya ada pada bawang putih mentah. Proses peenggorengan atau pemanggangan akan menghilangkan kandungan zat ini. Karenanya, konsumsilah bawang putih mentah.
Dialil disulfida, meski jumlahnya lebih sedikit dari allisin, namun manfaatnya tak dapat diremehkan. Zat ini juga lebih tahan terhadap proses pemasakan. Namun, sama seperti allisin, dialil disulfida juga hanya bisa keluar setelah dicacah atau dihancurkan, karena itu, biasakah menggeprek dan mengiris bawang putih sebelum memasak. Zat ini bagus untuk mengatur sirkulasi darah, menurunkan kadar kolestrol dalam darah, dan menyehatkan jantung. Ia juga berguna bagi sistem pertahanan tubuh.
Kandungan lain pada bawang putih adalah germanium. Bersama dialil disulfida, germanium membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
Dengan kandungan zat-zat itu, bawang putih memiliki sederet khasiat. Mulai meningkatkan stamina, menambah gairah seksual, ampuh melawan flu, meminimalkan risiko kanker, menghilangkan insomnia, membantu pengobatan TBC, mengurangi sembelit, mengontrol gejala diabetes, melangsingkan tubuh, meringankan reumatik, hingga mengurangi gangguan di masa menopause.
Cara terbaik mengkonsumsi bawang putih adalah memakannya mentah-mentah setelah dicacah atau dihaluskan. Mungkin Anda ngeri membayangkan betapa sengar rasanya, juga baunya yang sangat tajam. Menggosok gigi atau meminum segelas kopi atau teh akan membantu menghilangkan efek ini. Namun bagi Anda yang tidak kuat, jangan dipaksakan. Anda bisa mencampurkan bawang putih dalam masakan untuk mengurangi efek bau dan rasa yang tidak begitu enak. Caranya, campurkan cacahan bawang putih mentah bersama makanan yang sudah matang. Dan segera santap makanan itu, agar allisin tidak keburu menguap. Bisa pula bawang putih ikut diolah dalam masakan Anda. Atau, Anda dapat mengkonsumsi ekstrak bawang putih dalam bentuk suplemen yang bisa Anda cari di apotik.
Untuk menghindari efek samping bawang putih, konsumsilah dalam porsi sedikit, namun sering. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan mejalani diet bawang putih.
(Garliccentral/dila)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar