BISNIS MENGGIURKAN DENGAN BETERNAK PUYUH
Pendahuluan

Usaha ternak puyuh dapat meningkatkan atau menambah penghasilan keluarga baik di kota maupun di desa, sebagai usaha sampingan maupun usaha tetap. Bila dibandingkan dengan ayam, bebek, merpati atau itik, puyuh mempunyai kelebihan, antara lain lebih tahan terhadap hama penyakit, cepat berproduksi, hemat dan mudah dalam pemeliharaannya. Biasanya orang beternak puyuh diambil karena telurnya. Di pasaran ternyata harga telur puyuh mengalahkan harga telur ayam, itik atau yang lainnya dalam hitungan per kilo. Nilai gizi telur dan daging puyuh juga tidak kalah dengan telur dan daging unggas lainnya, sehingga dengan tersedianya telur dan daging puyuh di pasaran dapat menambah variasi dalam penyediaan sumber protein hewani.
Jenis-Jenis Puyuh
Ada beberapa jenis puyuh di antaranya ada yang berwarna bulu indah, tidak kalah menariknya dengan burung hias yang banyak dipelihara orang, tetapi sayang produksi telurnya rendah. Sehingga bagi yang berminat untuk menikmati keindahan warna bulu dan suaranya, puyuh seperti itu sangat tepat. Sedang bagi peternak yang ingin memanfaatkan telur atau dagingnya biasanya akan memillih jenis puyuh seperti Coturnix-cortunix japonica. Di antara jenis-jenis puyuh tersebut adalah:
- Coturnix-cortunix japonica
- Coturnix chinensis (Blue brested Quail)
- Rollulus roulroul (Puyuh Mahkota)
- Callipepla squamata (Scaled quail)
- Lophortix gambelli (Gambels Quail)
Puyuh jenis ini dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir/ekor/tahun. Kelebihan lainnya adalah suaranya yang cukup keras dan agak berirama, karena itu dulu unggas ini dipelihara sebagai song bird (burung kelangenan). Hidupnya sering berpindah-pindah tempat.. Kemampuannya yang dapat menghasilkan 3-4 generasi pertahun, membuat unggas ini menarik perhatian sebagai ternak percobaan dalam penelitian. Telurnya berwarna cokelat tua, biru, putih dengan bintik-bintik hitam, cokelat, dan biru.
Betubuh sangat mungil, panjangnya hanya 15 cm. Biasa dijumpai di padang rumput terbuka, sawah yang baru dipanen, semak alang-alang, dan tanah pertanian yang belum ditanami. Hidupnya dalam kelompok-kelompok kecil. Hidupnya di areal dataran rendah. Makanannya berupa biji-bijian kecil dan serangga. Telurnya berwarna kuning tua mengkilap dan bertotol-totol hitam.
Badannya bulat dengan panjang mencapai 25 cm. Puyuh ini bentuknya paling indah jika dibandingkan dengan puyuh lain, sehingga dapat dipelihara sebagai burung hias. Hidupnya di hutan-hutan dan hanya terdapat di daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Malaysia, dan Thailand. Unggas ini dapat hidup pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.
Unggas ini termasuk berukuran besar, panjangnya mencapai 25-30 cm. Bermukim di Amerika Utara (sebelah barat Amerika dan Meksiko). Hidupnya di padang rumput, di daerah kering dan semi kering. Selama musim bertelur unggas ini senang hidup menyendiri, tetapi pada musim gugur dan musim dingin mereka berkumpul dalam kelompok besar. Puyuh ini bisa bertelur sebanyak 9-16 butir pada musim bertelur. Pakannya terdiri dari 30 % serangga, biji-bijian, dan beberapa jenis sayur-sayuran.
Puyuh jantan dan betina warna bulunya sama cantiknya, yaitu cokelat keabu-abuan dengan ornamen abu-abu dan putih yang menghiasi bagian depan tubuhnya, menyerupai sisik ikan. Oleh karena itu puyuh ini dinamakan scaled quail. Karena bentuknya yang lucu dengan komposisi bulu yang unik, unggas ini cocok untuk burung hias.
Puyuh ini mempunyai tubuh yang gemuk pendek, tetapi mempunyai kaki yang kuat. Panjang badannya 25-28 cm. Hidup di daerah tandus yang bersemak-semak dan hanya terdapat di Amerika Utara. Makanannya berupa biji-bijian, pucuk daun, buah-buahan, serta sejumlah kecil serangga. Bertelur sebanyak 9-14 butir dan telur tersebut dierami selama 21-24 hari di dalam sarang yang dibuat di permukaan tanah lembab yang ditumbuhi rumput dan sejenis tumbuhan berdaun harum yang sering digunakan untuk bumbu masak.
Ciri bagian paling atas puyuh jantan adalah adanya warna cokelat dengan variasi garis-garis putih. Dadanya berwarna kuning tua diselingi garis lebar berwarna hitam sedangkan di bagian sisi depan tubuhnya berwarna kemerah-merahan. Ciri khasnya yaitu di bagian depan kepalanya terdapat bulu panjang yang meyerupai jambulnyamayorette, sehingga kalau berjalan jambulnya akan bergoyang-goyang. Dibanding jenis puyuh lainnya, jenis ini tampak paling unik dan lucu, sehingga cocok dipelihara sebagai burung hias.
Manfaat Puyuh
Belum banyak masyarakat mengetahui, bahwa puyuh yang bertubuh kecil memiliki banyak keistimewaan. Mengenai keistimewaan dari unggas ini diuraikan sebagai berikut:
- Telur
- Daging
- Kotoran
- Bulu
- Hewan laboratorium


Kotoran puyuh dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman sayuran, tanaman lain dan campuran bahan pakan (konsentrat) ternak. Kotoran puyuh mengandung zat makanan yang tidak tercerna selama melewati saluran pencernaan dan sejumlah hasil metabolisme yang masih mempunyai nilai gizi bila diberikan kembali sebagai makanan unggas atau mamalia.Kandungan gizi kotoran puyuh sangat bervariasi, tergantung ransum, temperatur lingkungan, kandungan air dan cara penyimpanan serta pengolahannya. Oleh sebab itu, kotoran-kotoran tersebut harus ditangani secara baik agar tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan. Kotoran puyuh juga mengandung zat bersifat patogen, kandungan serat kasar dan asam urat tinggi, tetapi energinya rendah.
Bulu puyuh, terutama dari jenis puyuh mahkota, gambels quil, atau blue brested quil, warnanya sangat bagus. Bulu-bulu yang agak halus, terutama bulu bagian dada dan punggungnya yang besar, dan masih baik kondisinya dikumpulkan dan dijemur sampai agak kering, dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembuat lukisan bulu atau sebagai isi bantal pengganti kapuk, busa atau bulu angsa.
Pemanfaatan bulu lain yaitu sebagai campuran pakan ternak karena berpotensi sebagai sumber protein hewani dan mineral. Selain itu, bulu kaya asam amino esensial. Energi metabolisme yang dihasilkan bulu mencapai 3,047 Kkal/kg, sedangkan protein kasarnya mencapai 86,5%. Pemanfaatan bulu sebagai pakan ternak harus melewati proses pengolahan terlebih dahulu, tidak hanya dikeringkan dan digiling saja. Bulu harus dihidrolisis atau dimasak terlebih dahulu.
Dalam percobaan-percobaan laboratorium, puyuh selalu dipilih sebagai hewan percobaan. Ada beberapa dasar pertimbangan yang dipakai, yaitu siklus hidupnya yang relatif singkat dengan laju metabolisme yang tinggi. Seekor puyuh, khususnya Coturnix-coturnix japonica, sudah mencapai dewasa pada umur 41 hari. Puyuh mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keturunan sebanyak 3 – 4 generasi per tahun. Sifat ini merupakan keunggulan yang sangat menguntungkan untuk menjadikan puyuh sebagai hewan laboratorium.
Kandang Puyuh
Lokasi
Lokasi kandang puyuh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Tersendiri dan aman. Tersendiri bila ingin memelihara puyuh dalam skala besar (lebih dari 5.000). Sedang untuk skala menengah (2.000 – 5.000) cukup dimanfaatkan halaman rumah. Yang penting tidak mengganggu aktifitas rumah tangga, rasa aman dalam arti tenang dan bebas dari gangguan mutlak harus diciptakan agar produktivitas puyuh bisa sepenuhnya. Lokasi kandang sebaiknya dijauhkan dari gangguan anak-anak, lalu-lalang orang, dan keramaian kendaraan.
- Sirkulasi udara baik. Hal ini mutlak untuk menjaga kesehatan puyuh
- Cukup prasarana, seperti jalan masuk, air, listrik (bisa juga dengan lampu minyak), dan lainnya. Hal ini untuk menunjang kelancaran pengelolaan, tapi bukan hal ini yang utama.
Berikut contoh lokasi unit kandang puyuh di sekitar rumah:


Sistem Perkandangan

Sinar matahari sangat diperlukan baik untuk penerangan, penghangat, pembunuh bibit penyakit dan sumber vitamin D bagi puyuh. Usahakan kandang menghadap ke timur. Pada waktu malam hari pun kandang sebaiknya diberi penerangan tambahan agar puyuh tetap bisa makan dan memperoleh tambahan kehangatan. Hindari kandang puyuh tidak dibuat langsung di atas tanah. Jarak antara lantai dengan lantai dengan lantai pertama kandang sebaiknya lebih dari 30 cm, idealnya 40 cm. Selain itu, juga pastikan lokasi kandang bebas dari binatang buas atau serangga yang bisa mengganggu ketenangan puyuh.
Kandang piyik (anak puyuh)

Pada prinsipnya ukuran kandang bisa berubah sesuai dengan besarnya jumlah puyuh yang akan dipelihara. Seperti dikatakan tadi, patokannya adalah 1 m2persegi untuk tiap seratus piyik, atau tiap piyik membutuhkan luas kandang 0,01 m2 dengan tinggi kandang 40 cm. Seluruh dinding kandang piyik dibuat rapat. Dinding kiri, kanan, atas dan belakang dibuat dari papan atau triplek. Sebagian (bawah) dinding depan dibuat dari papan, sisanya (atas) dibuat dari kasa (anyaman bambu) agar sirkulasi udara terjamin.
Pada dinding depan ini ditempatkan pintu memasukkan makanan dan minuman. Lantai kandang juga terbuat dari papan. Jika puyuh akan dimasukkan kandang, lantai ini harus dilapisi kertas koran dahulu agar tidak ternoda kotoran piyik. Suhu kandang piyik harus dipertahankan 35 °C. Oleh karena itu di dalam kandang harus disediakan sebuah lampu pijar 40 watt. Perlengkepan lain, seperti tempat minum, bisa dipergunakan tempat minum anak ayam.
Kandang puyuh dara (10-50 hari)

Seluruh dinding kandang sebaiknya dibuat dari kawat kasa atau anyaman bambu. Pintu untuk keluar masuk makanan dipasang dibagian depan. Dalam kandang ini puyuh dara juga membutuhkan kehangatan. Oleh karena itu harus dipasang lampu pijar 25 watt agar menciptakan suhu kandang 30°C. Lampu ini harus menyala sepanjang malam agar puyuh tidak mudah kaget. Tempat minuman dan makanannya bisa menggunakan tempat makan dan minum anak ayam, bisa dibuat sendiri dari kayu atau seng. Bentuknya persegi dengan ukuran tinggi 6 cm, lebar 8 cm dan pajang 80 cm. Lubang untuk makan dibuat dengan garis tengah 3 cm dan berjarak 1,5 cm antar lubang. Tempat makan juga bisa dibuat berbentuk segi lima.
Kandang Puyuh Dewasa

Pembibitan
Agar bibit puyuh dapat lahir dengan sehat dan hidup sampai dewasa serta mampu berproduksi optimal, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut.
- Pemilihan telur
- Mesin Tetas
- Cara Penetasan



Langkah-langkah Pemeliharaan
Pemilihan bibit

Jika kita mencari bibit yang sudah siap bertelur, ciri yang baik adalah tubuh dan perawakannya besar (kuat dan sehat), berumur 40-50 hari, kakinya panjang (tinggi), bulunya lebat. Jika kita ragu dengan kualitas pilihan kita, sebaiknya tanyakan kepada peternak yang lebih berpengalaman.
Pakan/minuman yang diperlukan
Kesalahan atau tidak kedisiplinan dalam pemberian pakan dapat menurunkan hasil yang diperoleh.Zat pakan yang memenuhi kebutuhan burung puyuh adalah terpenuhinya unsur protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air. Di pasaran pakan siap pakai (poor) sangat banyak dijual.
Berikut ini ransum yang diberikan berdasarkan umur unggas perekor :

Berikut ini ransum yang diberikan berdasarkan umur unggas perekor :

Umur Puyuh | Porsi Ransum |
1 hari – 1 minggu | 2 gr ransum/ekor/hari |
1 – 2 minggu | 4 gr ransum/ekor/hari |
2 – 4 minggu | 8 gr ransum/ekor/hari |
4 – 5 minggu | 13 gr ransum/ekor/hari |
5 – 6 minggu | 15 gr ransum/ekor/hari |
Diatas 6 minggu | 17 – 19 gr ransum/ekor/hari |
Komposisi pakan yang tepat

Ransum puyuh bisa dibuat sendiri, tetapi bagi peternak kecil l ebih praktis membeli yang sudah jadi juga mudah diperoleh. Makanan puyuh juga bisa diganti dengan ransum ayam dengan cara mencocokkan kualitas proteinnya dengan yang dibutuhkan. Tetapi jika ingin membuat ransum sendiri, bisa dilakukan dengan bahan dasar jagung, bekatul, dan konsentrat dengan perbandingan 4:3:3 ditambah vitamin B12 dengan ukuran satu sendok makan untuk setiap kilogram campuran.
Pakan tambahan
Untuk menambah produktivitas, puyuh memerlukan pakan tambahan berupa sayuran seperti kangkung, selada air, kecambah. Hal ini diperlukan terutama pada puyuh dalam masa bertelur, guna menjaga kelenturan tubuhnya setelah bertelur setiap hari. Sayuran sebaiknya diberikan setiap dua hari sekali, misalnya 3 ons kecambah untuk tiap 100 ekor puyuh. Selain makanan bergizi, puyuh juga membutuhkan vitamin dan mineral untuk daya tahan tubuh, yang diberikan melalui minumannya. Bahan vitamin dan mineral yang sudah dikemas banyak dijual di toko pakan ayam, dengan berbagai merek. Tiap pabrik biasanya mengeluarkan satu seri formula vitamin dan mineral, lengkap dengan dosis dan cara pemakaiannya. Kita tinggal menggunakan persis seperti yang dianjurkan pabrik.
Waktu Pemberian Pakan

Ransum puyuh umumnya berbentuk tepung. Pada saat puyuh berumur 1-10 hari , makanan diberikan dengan cara ditebarkan di atas koran.
Ini dilakukan karena mereka masih belum bisa makan dengan baik dan belum bisa mencapai ketinggian tempat makan. Resiko dari cara ini adalah setiap hari kertas alas harus diganti agar kandang senantiasa bersih dan kering. Jika makanan yang bercampur kotoran ini diberikan lebih lama, alas menjadi lembab dan becek. Selanjutnya campuran kotoran dan makanan melekat dan membentuk bandul-bandul keras di jari kaki anak puyuh. Selain mempersempit gerak mereka, bandul-bandul itu menjadi sarang penyakit yang harus dihindari.
Di atas umur 10 hari puyuh sudah dapat makan dalam tempat makan yang dibuat khusus. Sedang tempat minum, sejak umur sehari pun sudah bisa digunakan tempat minum untuk ayam. Ransum hanya diberikan satu kali dalam sehari, selayaknya diberikan pada sore hari, karena malam hari puyuh lebih giat makan di banding siang hari. Minuman puyuh tidak boleh kekurangan, jadi harus selalu dikontrol.
Penggantian minuman cukup dilakukan tiap 24 jam, pagi atau sore hari. Jika terlalu lama tidak diganti, air minum tersebut menjadi kotor karena bercampur lendir liur puyuh dan sisa makanan yang terbawa paruh. Air kotor ini menjadi sumber penyakit yang harus dihindari.
Penyakit dan Pencegahannya
Jumlah produksi telur puyuh ditentukan oleh kesehatannya. Kesehatan ini tergantung dari kebersihan kandang serta usaha pencegahan penyakit. Oleh karena itu kegiatan membersihkan kandang adalah mutlak harus dilakukan setiap hari, terutama pagi hari. Kalau tidak, kotoran akan menumpuk dan menimbulkan bau serta pengap serta menjadi tempat berkembangnya penyakit puyuh.
Aktivitas harian yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan puyuh di antaranya:
Aktivitas harian yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan puyuh di antaranya:
- Pagi-pagi, pertama kali adalah membersihkan tempat minum dan tempat makan
- Isi tempat minum dengan air bersih dan isi tempat makan dengan jatah makanan secukupnya.
- Membersihkan kandang, bak tinja boleh dibuka dan dibersihkan
- Untuk minggu pertama periksalah suhu pemanas, jangan sampai kurang dari yang dibutuhkan.
- Pada siang hari ulangi aktivitas seperti pagi hari.
- Makanan jangan sampai habis atau jangan sampai berlebihan (tumpah/berceceran)
Jenis Penyakit dan Pencegahannya
- Radang usus (Quail enteritis)
- Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
- Berak putih/kapur (Pullorum)
- Berak darah (Coccidiosis)
- Cacar Unggas (Fowl Pox)
- Quail Bronchitis
- Aspergillosis
- Cacingan
- Snot/Coryza
Penyebab:
bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala:
puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berak yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Pengendalian:
memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang terinfeksi.
Gejala:
puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, puyuh yang mati segera dibakar/dibuang;
(2) pisahkan puyuh yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
Penyebab:
Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala:
kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian:
sama dengan pengendalian penyakit tetelo.
Gejala:
tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam, menggigil kedinginan.
Pengendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungan, menjaga litter tetap kering;
(2) dengan tetra chlorine capsule diberikan melalui mulut; noxal, trisula zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
Penyebab:
Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala:
timbul keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfeksi.
Penyebab:
Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala:
puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian:
pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
Penyebab:
cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala:
Puyuh mengalami gangguan pernafasan, pada mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian:
memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.
Penyebab:
sanitasi yang buruk.
Gejala:
puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian:
menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.
Snot/coryza adalah penyakit yang menyerang mata. Puyuh yang terserang matanya menjadi bengkak berlendir dan berwarna merah. Penyakit ini adalah penyakit utama puyuh yang dengan cepat menular. Karena sulit diobati, sebaiknya dilakukan pencegahan dengan menggunakan vaksin CRD/Coryza aktif atau in aktif. Jika beberapa puyuh kedapatan terjangkit penyakit tersebut, sebaiknya segera dibuang, walaupun sebernarnya masih bisa diobati dengan suntikan intensif tetapi mahal.
Pemanenan/Pengambilan telur
Pengambilan telur puyuh dapat dilakukan dua kali sehari. Agar tidak membuat kaget, pengambilan telur sebaiknya dilakukan berbarengan dengan kegiatan membersihkan kandang dan memberi makan serta minuman. Kegiatan tersebut lebih baik dilakukan oleh satu orang saja atau bisa lebih, asalkan secara tetap mereka melakukannya setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar puyuh tidak sering terkejut karena melihat orang asing di dekatnya.
Hasil Olahan
Beberapa contoh olahan masakan dari puyuh:

Panggang puyuh bumbu rujak
Bahan-bahan:
Daging puyuh seperlunya
Bumbu:
Bawang putih, bawang merah, kemiri, jahe, ketumbar, cabe merah, kunyit, gula merah, asam, garam, santan
Cara membuatnya:
Bumbu dihaluskan, lalu ditumis sampai kuning. Masukkan santan kental bersama gula, garam dan asam. Rebus sebentar sampai masak. Masukan daging puyuh dan campur-campurkan dalam rebusan bumbu sampai setengah matang. Daging diangkat, ditusuk pakai tusuk bambu dan dipanggang sampai kering. Setelah kering dan kuning dihidangkan sebagai lauk nasi.
Telur puyuh bumbu Bali

Bahan-bahan:
½ kg telur puyuh
Bumbu:
Bawang merah, bawang putih, cabe merah, kemiri, jahe, lengkuas, daun salam, garam, vetsin, gula merah, kecap manis, 1 gelas santan kental
Cara membuatnya:
Semua telur direbus sampai masak dan dikupas utuh-utuh. Kecuali daun salam, lengkuas, dan jahe, semua bumbu ditumbuk. Telur puyuh rebus yang sudah dikupas digoreng sampai kuning. Bumbu yang sudah ditumbuk ditumis sampai kuning, masukkan santan sambil diaduk-aduk agar santan tidak pecah. Jika sudah cukup masak santannya masukkan telur puyuh rebus yang sudah digoreng sambil diaduk-aduk. Panaskan telur sampai santan tinggal sedikit dan menjadi kental. Angkat dan sajikan sebagi lauk makan nasi.
Telur puyuh aneka rasa

Di Thailand telur puyuh dapat diolah menjadi berbagai macam rasa seperti rasa stroberi, nanas, dan bumbu semur. Pembuatan telur puyuh aneka rasa melalui beberapa tahap. Telur puyuh dicuci hingga bersih lalu direbus menggunakan panci antikarat berbentuk silinder ukuran 120 cm x 60 cm. Begitu matang telur ditiriskan ke tabung kawat berongga dan digoyang ke kanan-kiri sambil diputar pada sumbu di poros naik-turun, maksudnya agar telur cepat dingin dan kerabang retak-retak. Tabung ini dilengkapi pintu untuk pengambilan telur. Tahap selanjutnya cangkang dikupas ekstra hati-hati agar putih telur tidak tegores, yang tergores langsung diapkir. Setelah dikupas, telur dicuci lagi untuk menghilangkan sisa cangkang yang masih menempel. Berikutnya telur dimasukkan ke loyang berisi kuah panas yang sudah dibumbui sesuai rasa yang diinginkan. Setelah 10 menit, telur diangkat dan ditiriskan.Tahap akhir telur dikemas dengan plastik atau kaleng hampa udara agar tidak terkontaminasi bibit penyakit. Semua proses dari perebusan sampai pengemasan selalu dikontrol baik sanitasi maupun sterilisasinya.

Panggang puyuh bumbu rujak
Bahan-bahan:
Daging puyuh seperlunya
Bumbu:
Bawang putih, bawang merah, kemiri, jahe, ketumbar, cabe merah, kunyit, gula merah, asam, garam, santan
Cara membuatnya:
Bumbu dihaluskan, lalu ditumis sampai kuning. Masukkan santan kental bersama gula, garam dan asam. Rebus sebentar sampai masak. Masukan daging puyuh dan campur-campurkan dalam rebusan bumbu sampai setengah matang. Daging diangkat, ditusuk pakai tusuk bambu dan dipanggang sampai kering. Setelah kering dan kuning dihidangkan sebagai lauk nasi.
Telur puyuh bumbu Bali

Bahan-bahan:
½ kg telur puyuh
Bumbu:
Bawang merah, bawang putih, cabe merah, kemiri, jahe, lengkuas, daun salam, garam, vetsin, gula merah, kecap manis, 1 gelas santan kental
Cara membuatnya:
Semua telur direbus sampai masak dan dikupas utuh-utuh. Kecuali daun salam, lengkuas, dan jahe, semua bumbu ditumbuk. Telur puyuh rebus yang sudah dikupas digoreng sampai kuning. Bumbu yang sudah ditumbuk ditumis sampai kuning, masukkan santan sambil diaduk-aduk agar santan tidak pecah. Jika sudah cukup masak santannya masukkan telur puyuh rebus yang sudah digoreng sambil diaduk-aduk. Panaskan telur sampai santan tinggal sedikit dan menjadi kental. Angkat dan sajikan sebagi lauk makan nasi.
Telur puyuh aneka rasa

Di Thailand telur puyuh dapat diolah menjadi berbagai macam rasa seperti rasa stroberi, nanas, dan bumbu semur. Pembuatan telur puyuh aneka rasa melalui beberapa tahap. Telur puyuh dicuci hingga bersih lalu direbus menggunakan panci antikarat berbentuk silinder ukuran 120 cm x 60 cm. Begitu matang telur ditiriskan ke tabung kawat berongga dan digoyang ke kanan-kiri sambil diputar pada sumbu di poros naik-turun, maksudnya agar telur cepat dingin dan kerabang retak-retak. Tabung ini dilengkapi pintu untuk pengambilan telur. Tahap selanjutnya cangkang dikupas ekstra hati-hati agar putih telur tidak tegores, yang tergores langsung diapkir. Setelah dikupas, telur dicuci lagi untuk menghilangkan sisa cangkang yang masih menempel. Berikutnya telur dimasukkan ke loyang berisi kuah panas yang sudah dibumbui sesuai rasa yang diinginkan. Setelah 10 menit, telur diangkat dan ditiriskan.Tahap akhir telur dikemas dengan plastik atau kaleng hampa udara agar tidak terkontaminasi bibit penyakit. Semua proses dari perebusan sampai pengemasan selalu dikontrol baik sanitasi maupun sterilisasinya.
Penutup
Walaupun secara fisik puyuh berukuran kecil namun produksi telurnya cukup banyak, bahkan dibandingkan burung-burung sebangsanya puyuh menempati ranking pertama. Dalam satu tahun ia mampu menghasilkan 250-300 butir telur. Pemeliharaanya juga relatif mudah, tidak membutuhkan lahan yang luas, dan mampu tumbuh dan berkembangbiak dengan cepat. Dalam waktu 41 hari saja puyuh dapat berproduksi dan dalam satu tahun menghasilkan tiga sampai empat keturunan.
Nilai gizi telur dan daging puyuh juga tidak kalah dengan telur dan daging unggas lainnya, sehingga dengan tersedianya telur dan daging di pasaran dapat menambah variasi dalam penyediaan sumber protein hewani bagi masyarakat dan tentu saja peluang yang cukup baik bagi mereka yang ingin mencoba beternak burung puyuh. Selamat mencoba!
Nilai gizi telur dan daging puyuh juga tidak kalah dengan telur dan daging unggas lainnya, sehingga dengan tersedianya telur dan daging di pasaran dapat menambah variasi dalam penyediaan sumber protein hewani bagi masyarakat dan tentu saja peluang yang cukup baik bagi mereka yang ingin mencoba beternak burung puyuh. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar